TSI 4 Dan Budaya Maluku Utara (Hairil Sadik)

Jumat, 28 Maret 20140 komentar

Sebuah cerminan yang bening…!!!!!!
Seharusnya kita berkaca pada momen sejarah budaya yang tengah melambaikan tangan untuk kita masyarakat Maluku utara. Beblalu bukan saja di biarkan berlalu, akan tetapi harusnya kita menatap dan menjadikan yang tengah berlalu itu sebagai salah satu acuan dalam menjalan hidup. Apalagi kita berada di tengah negeri Maluku utara yant serat dengan budaya.
Dinamika sebuah acara ataupun hajatan budaya, sapa penulis. Yang baru saja di laksanakan oleh Sastrawan  Se_Indonesia. TSI 4 ( Temu Sastra Indonesia) yang acaranya di buka oleh Bapak Wali Kota Ternate 26/10/11 selasa malam merupakan sebuah hajatan Nasional yang sangat serat dan padat nilai-nilai sastra budayanya. Nilai sastra yang padat makna budaya kembali di aktualisasikan oleh beberapa Tokoh Satra Indonesia ini sepatutnya masyarakat maluku utara mampu menarik hikmahnya. Banyak sekali masih tersimpan ragam busaya yang ada di negeri ini. Generasi muda di tuntun untuk mampu melanjutkan dan memperjuangkan nilai budaya dan sastra Maluku utara yang umurnya munki sudah mencapai ratusan tahun.
Kebanggaan terbesar juga patut berikan kepada mereka yang telah meluahkan waktu dan kesempatannya melaksanakan hajatan tersebut. merupakan acara yang setiap hari harus dilalkukan oleh wilyah atau daerah yang masih kental dengan sastra dan budaya seperti Negeri Maluku Kie Raha ini. Daerah yang sebagai Negeri sastra dan budaya serta merupakan tempat persemaian nilai kearifan lokal ulasan Rektor Unkhair dalam bukunya Pluralisme.
Tidak bisa kita nafikkan lagi bahwa Maluku Utara kemudian menjadi Kiblat Sastra dan Budaya Indonesia. Sudah beberapa abad lamanya potensi Nilai dan Makna budaya sudah berada di dalam dasar Kehidupan Maluku Utara yang suci ini, jiwa dan hatinya masyarakat Maluku Utara telah mengalir darah Sastra dan Budaya, darah yang menumbuhkan semangat Nasionalisme kemejemukan. Baik sastra_budaya, sosial serta ekonomi. Semangat ini bertolak dari pemberian Nama Negeri Jajirah Almulk oleh Pemuka_Aktor serta Tokoh pejuang Maluku Utara yang memperjuangkan Negerinya dari cengkeraman jajahan yang jahilia.
Memang pasti dan jelas Filosofi dari Nama negeri Maluku Utara yang di canangkan di atas negeri yang bukan hanya kaya dengan sumber daya alamnya, akan tetapi negeri yang juga kaya dengan nilai-nilai religi, budaya dan sastra seperti yang telah di sebutkan oleh penulis bahwa “Negeriku ini memiliki kandungan Sumber Daya Budaya dan Sastra”. lingukungannya yang penuh dengan keharmonisan tanpa polusi, lautnya yang luas, biru dan kaya dengan biota lautnya, serta puncak gunung yang menjulang tinggi seolah bangunan pencakar langit yang berdiri tegak di atas samudra yang luas.
Suasana negeri yang seperti ini, membentuk pola pikir dan polaku budaya masyararakat yang masih kuat, sasrta yang masih tersimpan di dalam kandungannya. Maka patut kita katakan bahwa negeri kita Maluku Utara ini sebagai Secret Project (tempat rahasia), kata Sandia Primeiya. Jadikan sebuah tempat yang ada di sekelilingmu menyimpan sejuta harapan. Inilah harapan kita, sebagai Rakyat Maluku Utara yang bangga dengan kekayaan yang di miliki negeri ini.
Cak Nun mempersembakan dan mengkolaborasikan sastra indonesia barat dan sastra indonesia timur bermaksud untuk dapat meniti sebuah nilai dari kedua sastra indonesia ini. Disini kita tealah temukan kerahasiaan yang ada di negeri kita sendiri, karena berbagai macam sastra serta budaya kita masih tersimpan diam, kita pegang dengan kepalan jemari yang kuat sehingga mereka dari bangsa lain yang menjajah kita selama beberapa tahun itu tidak mampu merebutnya dari kepalan tangan kuat ini. Masa depan sastra dan budaya Maluku berada pada hati masyarakat maluku utara secara kolektif, kita adalah masyarakat tradisional yang hanya di sentuh oleh arus globalisai, tapi tidak mampu mengikis nilai-nilai esttetik berupa sastra  dan budaya ini.
TSI 4 (Temu Sastra Indonesia) yang tengah berlangsung beberapa bulan kemarin merupakan kesempatan besar bagi rakyat serta masyarakat Maluku Utara pada umumnya. Rentang waktu berjalannya kegiatan ini berlangsung selama beberapa hari, sehingga kesempatan menumbuhkembangkan Sastra Serta budaya maluku akan bermula menjadi yang ternama di benak karakter bangsa dan negara indonesia. Kepada pemimpin publik kota ternate (Wali Kota Ternate), kucuran dana yang kemudian tersalaurkan dalam acar ini merupakan dana yang sangat besar jumlahnya, akan tetapi jika di tilik dari segi nilinya, maka sangat besar juga nilainya. Karna sastra dan budaya kita sudah di publikasikan di mata publik maluku utara khususnya, dan indonesia pada umumnya. Inilah yang di namakan dengan potensi sastra budaya yang baru saja membuka mata public.
Sadar ataupun tidak kegiatan ini tangah menhantarkan kita kepada suatu kejayaan yang tidak perlu untuk di rebut. Bahkan sampai pada detik ini, sebagai generasi muda yang masih punya semangat juang dan berdarah pelopor. Hendaknya kita bangun dari ketertiduran kita yang semenjak beberapa tahun ini.
Secara pribadi penulis sangat bangga dengan terlaksananya kegiatan ini, dan patut memberikan apresiasi kepada pelaksana TSI 4. Bila saja berjalannya kegiatan ini selam satu bulan maka, penulis yakin bahwa masyarakat Maluku Utara akan tercerahkan dengan kegiatan sastra dan budaya ini. Puncak dari acara ini akan membentuk pola laku serta pola pikir yang baru dan penuh dengan nilai estetika sastra dan budayanya. Ini merupakan suguhan paradigma baru bagi maluku utara. Dan penulis meyakini itu, kita lihat saja nanti!!!!!.
“Biarkan dunia patuh disaat tinta pena mulai menetes,
Dan Tetesan Tinta penamu adalah Tetesan Inspirasimu
 Wassalam.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Gemapadi Fekon - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger