Masih Ada Yang Retak “Hanya logika yang patah” (Hairil S)

Senin, 24 Maret 20140 komentar

Menyibak misteri (pemaknaan perubahan) diri penulis.
Ungkapan semakin jauh melangkah maka tujuan akan menjemput kita adalah sebuah ungkapan yang sudah tidak lagi kita ragukan kepastiannya serta kenyataan dalam berbagai peristiwa dimasa kini. Hal ini kemudian membuktikan kepada kita bahwa ada saja tantangan yang kemudian menjadi penghalang diantara semua perjalanan. Namun sepertinya kita tersadarkan oleh sebuah penjelmaan mimpi yang menjadikan diri kita sebagai perahu perumpamaan yang bermuatan lebih banyak dari kapasitas serta beratnya beban yang telah ditentukan sesungguhnya.
Demikan sedikit gambaran sekedar mengantarkan kita kepada sebuah sajak tentang hubungan dan proses pembentukan karakter setiap generasi yang padanya telah bertentangan dengan logika paranormal yang mampu memprediksi kesehatan dan kesembuhan yang ada pada diri setiap manusia, entah nyata ataupun hanya semata sebagai sebuah desakan kebutuhan yang mendoronnya untuk berbuat demikian. Atukan para filosofi yang telah menyuguhkan kita berbagai macam temuan-temuan ilmiah yang trend di sebut sebagai sain dan tekhnologi masa kini. Dan dari abad ke abad telah terlewati berbagai macam generasi yang memiliki gagasan serta pemikiran yang handal. Akan tetapi hamper sebagian besar temuan-temuan ilmiah yang disuguhkan dari abad ke abad ini belum pada substansinya menyentuh dasar daripada sebuah kesadaran yang secara transdental telah terjadi diluar dari dugaan manusia. Ini yang kemudian saya sebut sebagai logika sains yang telah patah dalam prosesnya sendiri dari waktu-kewaktu.
Aras dari yang telah digambarkan diatasnya ternyata masih ada keganjalan yang menyelinap masuk merusakkan otak manusia yang telah modern ini. Sehingga sangat disayangkan bahwa banyak sudah pencerahan memberikan kita kiasan cantik dan indah sebelumya kita respon sebagai sebuah perkembangan telah menjadi bunga-bunga tidur kita (Mimpi) disiang hari. Yang menjadi kesederhanaan untuk kita lebih jauh menatap kebelakang adalah pencerahan ini hanya berada pada batasnya saja yakni kesadarn manusia akan alam, tuhan dana sains. Sedang pada manusia sebagai kuasanya zaman tugasnya adalah sebagai perahu untuk menggambarkan berbagai macam logika pengatahuan yang pada prinsipnya telah berpacu pada hakikat kesadaran hokum termodinamika kedua.
Sebagai manusia yang membawa misinya mendamaikan bumi serta melanjutkan penyambuhan logika para filsuf terkemuka mungkin dapat kita simak secara teratur melalui literature yang telah dikemukakan oleh para saintis baik sekarang maupun yang telah berlalu. Kini saatnya manusia sudah berlomba mengkaji tentang sebuah revolusi yakni revolsi moral yang erat hubungannya denga jiwa manusi yang lemah terhadap tantangan ini. Manusai pada titik ini telah dibahas sebelunya. Diantara semua yang telah di paparkan merupakan rasionalisasi tentang logika yang patah yang penulis sebut sebagai masih ada yang retak artinya abad 21 kini telah menghadirkan ribuan generasi yang nalarnya telah dikuasai oleh amarah serta nafsu untuk menjadi yang terdepan dalam persaingan pendidikan. Sedangkan kesadarannya hanya terkooptasi kepada persaiangan yang hamper tidak memiliki tujuan yang jelas. Dikarenakan penulis mengutarakan persaingan yang telah jelas rupanya merupakan sebuah revolusi yang sebelunya telah di katakana oleh penulis sebagai revolusi moral. Untuk menutup dan menghadirkan kemungkinan kesadaran setiap pemikiran generasi kini dan yang akan datang. Dan pada akhirnya kesadaran tantang dirinyalah menyembuhkan atau mengobati retak yang ada pada diri masing-masing generasi. Ditulis sebagai bahan diskusi dengan para pembaca yang budiman untuk menambah khasanah berfikir penulis dalam memperdalam pengetahuan tentang esensi kedaran diri manusia terhadapa merespon realitas. Serta menulis tentang esensi kesadaran yang maksudkan. Wassalam.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Gemapadi Fekon - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger