Keikhlasan Berbuat Dan Merasa
Daun kering yang jatuh tidak pernah membenci angin. Demikian sebuah filosofi angina dan daun kering yang sangat jauh dengan kebencian. Realitas ini kita kaitkan dengan kehidupan manusia yang carut marut menuntut segala kerja dan merealisasikan perbuatannya ternyata melenceng dari koridor keikhlasan. Kenapa demikian? Kita sebenarnya bukan manusia yang takut dan lemah. Akan tetapi kita memiliki keberanian dan talenta masing-masing untuk melakukan segalanya itu. Berharap mendapatkan sesuatu adalah hal yang paling buruk dalam dunia. Atau hanya melakukan sesuatu dan ingin merasakan perbuatannya itu adalah ciri-ciri orang yang lemah.
Kita di tuntut hanya mampu dan bisa berbuat, belum tentu hasil jerih payah ini akan kita nikmati atau nikmati sendiri. Akan tetapi akan kita di berikan kesmpatannya masing-masing untuk mengekspresikan apa yang telah kita kerjakan. Banyak sudah yang telah kita lakukan mulai dari menyemai bibit perjuangan dan menyirang rapuhnya generasi yang lemah dengan semangat pembaharu. Namun kita tinggalah masa mereka yang membuat sebuah perlombaan semacam kompetisi hidup untuk menjunjung nilai perjuangan yang telah mereka lakukan tersebut.
Ini yang telah aku sebutkan sebagai pamrih local perjuangan dan tanpa lelah mengikhlaskan tetes demi tetes keringat yang bercucuran di tubuh yang kurus dan lemah itu.
Tentang Diri
Pesan ibu : laki-laki sejati adalah laki-laki yang selalu tersenyum kepada orang yang pernah menghancurkan hatinya. Bahasaan sederhana tentang diri ini sengaja penulis menyampaikan beberapa hal yang menjadikan penulis tau bahwa ternyata diri kita memiliki banyak kekurangan. Dan kekurangan itu hanyalah kelemahan yang menggerogoti jiwa sehingga jiwa yang besar sekalipin akan runtuh jika tak mengetahui siapa sebenarnya diri mereka sendiri.
Ingat dengan pesan ibuku. Aku ternyata lebih memilih menyimpan dendam dan hanya tersenyum untuk dapat mengumpulkan semangatku yang berserakan itu. Dan tidak ada lagi sampai kini dendamku kepada hidupku sendiri. Pastinya aku adalah seorang lelaki yang berjiwa besar dan tak mau menyerah dengan keadaan yang demikian. Di katakana laki-laki sejati memang demikian, yah karena membuthkan kesabaran yang besar untuk mampu menghadapi hal semacam penulis utarakan di atas. Ketakutannya jangan sampai hingga kini tidak ada lagi orang yang mampu mengadapi masalah dan memilih untuk membenci hidupnya sendiri.
Dari itu, kita tanggalkan segala emosi dan menyambut keikhlasan dengan hati yang besar agar kita mampu menjadi yang terbaik di antara anak-anak terbaik lainnya.
Hakikat Kesulitan
Masalah dan jalan keluar jaraknya sejauh kening dan tempat sujud. Siapa bilang kalu masalah telah mengantarkan kita kepada sebuah kehancuran kehidupan yang ganas. Itu adalah pilihan pemikiran-pemikiran yang salah. Aku tak mau menjelaskan lebih detail tentang kesulitan-kesulitan yang telah kita alami semasa hidup di bumi ini. Tempat segala pemecahan masalah adalah sangat banyak untuk kita ketahui. Mulai dari yang kecil dan yang besar sekalipun, kita akan dapat menyelesaikan dengan hati yang tenang.
Manusia tidak akan terlepas dari segala bentuk masalah yang datang, begitu juga solusi pemecahan masalahnya tidaklah jauh seperti yang ada dalam pemikiran kita yang terlalu sempit ini. Hakikat kesulitan akan kita dapati dengan cara yang sangat sederhana. Penulis bisa membuktikan ini sendiri dan menuliskan dalam sebuah cerita pendek dengan sajak yang sangatlah mudah jika pembaca menyimaknya. Ataukan pembaca sendiri mampu mencontohkan dengan caranya sendiri, agar semuanya sesuai dengan keinginan.
Apapun bentunya, masalah tidak akan selesai dengan sendirinya tanpa kita berusaha dan berjuang atau bekerja keras untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Kotor atau Bukan
Aku tidak dendam tapi aku akan ingat apa yang kalian perbuat. B. J Habibi : kalau ada yang menghina anda anggap saja sebagai pujian bahwa dia berjam-jam memikirkan anda sedang anda tidak sedikitpun memikirkan dia.
Makna Lelah
Biarkan ku hilangkan dahagaku dengan seteguk air dari mata air pengampunanmu. Biarkan silelah ini merebahkan di tepi kasih dan cintamu. Bicara pada manusia pilihan yang suci di telinganya, apapun celotehmu adalah kegilaan. Sejauh ini aku telah melihat banyak sudah orang melakukan aktivitasdan pekerjaan yang di anggapnya besar. Entah besar maknanya ataukah besar kerjanya. Karena orang tidak akan tahu tentang makna dari lelah dan keringat yang mereka sendiri membuangnya.
Dikatakan bingung. Aku tak mau menjadi orang bingung yang sempit berfikir dan lebih memilih untuk berpangku tangan dan membiarkan orang lain melakukan kerrja untuknya. Disinilah letak kelemahan manusia yang tak mau lelah. Sebenarnya jika kita melihat lebih kedalam, orang-orang sukses atau pebisnis, pejuang, pelopor, pemimpin dan tokoh-tokoh lainnya telah lelah dalam mencapai tujuannya masing-masing.
Kita bukan di tuntut untuk menjadi manusia yang lelah, namun perjuangan dalam hidup ini yang membuat kita lelah dan tak mau berbuat demi orang lain. Inilah cara yang salah dalam memilih jalan hidup yang terlalu sederhana. Dan jangan lagi kita menhitung makna lelah dalam melakukan kerja nyata dalam perspektif yang kecil.
Padamu Bunda
Setiap langkah yang ku ambil sepertinya tidak bisa menjauhkan aku dari bayangmu. Cara sederhana memberi harapan entah kepada orang terdekat atau siapa saja yang membutuhkan kita. Manusia dilahirkan bukan untuk menuntut melainkan berjuang dan berbuat. Namun para tokoh dahulu telah memberi gambaran jelas tentang perjuangnnya yang sampai saat ini kita masih nikmati.
Tak seharunya takut, yang penting mau dan mampu berbuat dan berjuang untuk tetap bisa melakukannya sebagai sebuah tanggung jawab agar terlihat keikhlasan untuk itu. Sejauh manapun kita melangkah, kita tidak akan di tinggalkan dengan tanpa sepatah doa dari sang ibunda. Itu yang penulis sebut sebagai bayangan tang terus mengikuti kita melangkah dan berjuang.
Terlahir dengan sebuah perjanjian atau doa yang mengantar kita hidup lebih baik di samping kerumunan status kehidupan manusia di abad ini. Yah hanyalah doa dan harapan kita sendiri yang menjadikan kita kuat dan tegar melangkah lebih jauh lagi.
Adanya Kesempatan
Sangat penting menikmati hidup selagi kamu masih bisa. Kesempatan ini bak angina, jika sekali terpa akan menggoyangkan daun setelah itu tiada. Satu kesmpatan nilainya sangat besar jika tidak kita ambil dan pegang maka kita di hitung sebagai oraang yang telah merindukaan kegagalan besar. Inilah cara manusia menjadikan diri mereka di kenal dan dikenang.
Hidup itu kesempatan dan kesempatan hanya datang sekali lalu pergi tanpa pamit dan berlalu seperti angina meninggalkan tandanya dengan daun yang masih bergoyang. Tidak aka nada kata kedua kali atau terulang lagi. Itulah kenikmatan jika orang dapat memperhatikan dan menjadikannya sebagai jalan keras dan kasar menempuh hidunya.
Tidak Memiliki Apa-Apa
Aku hanya punya seribu kata, pastikan itu adalah keajaiban. Kata itu terlalu keras jika kita keluarkan tanpa memikirkan apa sebenarnya makna yang terkandung didalamnya. Banyak sudah manusia membuang makna kata yang besar tanpa mereka sadari, sehingga dari hari kehari merekalah yang menanggung kehabisan berkata-kata. Jika di depan kerumunan orang hendaknya kita hanya bisa berbicara jika kita menganggapnya memiliki makna untuk orang lain dengatkan. Tidak jika hanya berbicara setelah itu hilan sepeerti berlalu begitu saja. Inilah ketidak sadarnya kita kepada segala bentuk manfaat yang seharusnya di manfaatkan untu menguji potensi diri kita sendiri.
Bila dari ukuran lamanya manusia hidup di bumi ini dengan bicara yang telah dia bicarakan maka masa hidup dan bicaranya tak akan seimbang. Biacaranya lebih banyak dari masa hidupnya. Namun tak sadar pula kita terus mengulangi dan berbicara apakah itu bermakna atau tidak. Maka dari itu hanya seribu kata yang paling bermakna jika kita lekatkan itu dengan masa hidup du bumi ini. Alhasilnya kita tidak akan takut untuk berbicara, karena yang kita bicarakan dan pada setiap katanya memiliki makna tersendiri untuk diri kita.
Degradasi Moral
Perbedaan yang Nampak jelas telah terjadi di depan mata kita. Apalagi kini kita adalah generasi yang konon katanya adala penerus bangsa, atau penyambung lidah rakyat oleh bung Karno, atau pemikul beban rakyat dan berbagai macamlah defenisinya. Namun hal ini menjadi bukti di setiap lembaran perjalanan setiap generasi dari masa kemasa, yang menunjukan kita betapa jauhnya cita-citsa genrasi muda yang telah di canangkan oleh para pelopor kemerdekaan di bangsa ini. Sehingga sampai pada detik ini, generasi muda telah kehilangan jati dirinya, kehilangan tujunnya, serta kehilangan dasar generasi muda sebagai penerus cita-cita bangsa.
Demikian telah terjadi pula berbagi macam keributan atau yang telah menantang sebuah system serta hokum daripada lembaga-lembaga Negara, pendidikan, social, huku dan yang lainnya. Ini di karenakan generasi muda telah kehilangan kendalinya. Tidak tahu atau sengaja telah mencoreng nama dan perjuangan para pemukan bangsa ini.
Belum lagi kini secara keagaan ternya bias kita berkesimpulan bahwa masalah keyakinan dan doktrin agamalah yang bias dan mampu memberikan arah kepada setiap generasi yang baru ini. Seperti kata Agus Purnomo dalam bukunya Ideologi Kekerasan bahwa lemah atau kerasnya generasi tidak terlepas dari ajaran daran doktrinase hal keagamaan yang mereka yakini. Hal ini yang kemudian membuat generasi muda abad 21 ini meyakini perjuangan ini hanya sebatas mengangkat senjata dan saling baku tembak. Sadar ataupun tidak, negeri ini telah sengaja di desain untuk menjadi sebuah ladang percobaan dan kita generasi mudalah yang nantinya akan menjadi kelinci-kelinci percobaannya.
Demikian kita telah mendapatkan gambaran tentang genrasi, masa dan juga tujuannya, namun di satu sisi kita ternyata belum melihat bahwa kita harus memiliki keykinan yang besar sebagai generasi muda yang mampu dan mau berbuat ketika kita telah melihat moral generasi, moral daerah, moral bangsa serta moral Negara mulai merosot. Keyakinan ini hanya bertaut pada sebuah kata sederhana yakni di bumi ini hanya yang terhebat yang bisa betahan seperti penulis sebutkan diatas adalah ladang percobaan dan siap berkompetisi. Sehingga kita akan ketahui sama siap yang akan menang dan siapa yang akan kalah atau perbedaan antara penjahat dan pahlawan.
Sejarah Itu Penting
Kata Engkau sudah lama mencoba melupakan masa lalumu adalah sebuah kata yang memiliki seribu makna. Dalam kehiduan ini manusia biasanya ingin membuang masalalu yang telah melintasi atau telah di alami olehnya. Sehingga tampa di sadari manusia melupakan masa lalu yang terjadi. Kenyataan ini membuktikan kita kedaran akan arti dari sebuah kenangan yang telah terpampang jelas baik dalam gambaran retorika ataupun dalam konsep historys yang kita dapati. Hal ini memunjukan seribu makna seperti telah saja sebutkan di atas. Banyak sudan kenangan-kenangan perjalan sebuah organisasi pemerintahan, atau Negara, Agama, bahka dalam kehidupan dan kelahiran manusia di muka bumi ini memiliki kenangannya masing-masing yang saja akuinya sebagai sebuah sejarah. Entah pemaknaan sejarah para pembaca berbeda tetapi itulah gembaran dan pemaknaan tantang kenangan yang menjadikannya sejarah. Sejaraha dari semua yang bergerak dan yang diam sekalipun. Tidak perlulah berceloteh menggambarka apa sebenarnya sejarah, penulis sendiri bukanlah seorang sejaarawan yang memulainya harus menyusun sendi-sendi yang lemah menjadi kuat atau seorang antropolog yang dapat membaca segala bentuk aktivitas manusia.
Kunjungi Juga Blog Hairil Sadik
Posting Komentar